Friday, 23 March 2012

Menggendeng dalam Dosa

Kejadian Tanggal 17 November 2011.

Keceriaan meliputi diri ketika dalam perjalanan hendak ke Bone. Meski baru 2 bulan terpisah jarak dgn keluarga, rindu sudah menjadi sangat tak tertahankan.
Aku telah meninggalkan Makassar, maros adalah kota yg kini aku berkendaraan di atasnya. Menikmati sejuknya kota maros di tengah terik matahari, ya tepat pukul 12.00 wita. Indah sangat terlihat pegunungannya, dan tulisan yang sudah terbayang yang selalu aku baca tiap kali melewatinya. TAMAN NASIONAL BANTIMURUNG. Seketika itu keceriaanku lenyap tak berbekas anganku pudar,menyebabkan aku lupa membacanya dikemudian..

Pemandangan yang sering aku saksikan di Makassar, beberapa pemuda berboncengan dengan lawan jenisnya. Hati ini tidak mampu berhusnuzhon kalo mereka adalah pasutri, karena usia mereka begitu belia, ku taksir anak SMA kelas XI. Boncengan dengan lawan jenis dengan tangan si wanita melingkar 360' (derajat). Pemandangan yg sering aku saksikan di makassar, namun entah mengapa ketika ku melihatnya di maros kejengkelanku naik daripada biasanya. Bukan hanya itu, tubuh yang rapat satu dengan yg lain. Bersandar dagu kepada si lelaki dengan pipi bertemu dgn pipi.


Imanometer dalam diriku mungkin bekerja dengan baik, namun aku tahu imanku lemah, karena hanya mampu mencegah/mengingkari dengan hati. Lupakan bahasan tentangku, dan kembali ke duduk permasalahan. Aku tak mampu membahas panjang lebar kekeliruan ini, namun beginilah gambaran generasi muda kita. Yang paling sering dilakukan adalah berjabat tangan, bercanda saling menepuk punggung/bahu, dan lain sebagainya. Mungkin fikir kita ini biasa-biasa saja, namun cobalah tengok hadits Rasulullah.
"Seseorang ditusuk kepalanya dengan besi panas lebih baik baginya dari pada menyentuh wanita yang bukan mahramnya,"
"Seseorg yang dilumuri dengan lumpur basi, lebih baik baginya dari pada menyentuh bahu wanita yg bukan mahramnya"
Ternyata budaya pacaran telah mewabah ke generasi muda ummat ini. Virus merah jambu atau istilah kimianya c1Nt4 itu telah mewabah, virus yang seharus hanya melanda pasutri saja namun kini telah menjangkit pemuda belia. Lantas, apa usaha kita untuk menanggulangi virus ini? Bagi yang mampu menemukan VAKSIN-nya akan dibayar dengan harga sangat mahal.

0 Tanggapi:

Post a Comment