Keceriaan meliputi diri ketika dalam perjalanan hendak ke Bone. Meski baru 2 bulan terpisah jarak dgn keluarga, rindu sudah menjadi sangat tak tertahankan.
Aku telah meninggalkan Makassar,
maros adalah kota yg kini aku berkendaraan di atasnya. Menikmati sejuknya kota
maros di tengah terik matahari, ya tepat pukul 12.00 wita. Indah sangat terlihat
pegunungannya, dan tulisan yang sudah terbayang yang selalu aku baca tiap kali
melewatinya. TAMAN NASIONAL BANTIMURUNG. Seketika itu keceriaanku lenyap tak
berbekas anganku pudar,menyebabkan aku lupa membacanya dikemudian..
Pemandangan yang sering aku saksikan
di Makassar, beberapa pemuda berboncengan dengan lawan jenisnya. Hati ini tidak
mampu berhusnuzhon kalo mereka adalah pasutri, karena usia mereka begitu belia,
ku taksir anak SMA kelas XI. Boncengan dengan lawan jenis dengan
tangan si wanita melingkar 360' (derajat). Pemandangan yg sering aku saksikan
di makassar, namun entah mengapa ketika ku melihatnya di maros kejengkelanku
naik daripada biasanya. Bukan hanya itu, tubuh yang rapat satu dengan yg lain.
Bersandar dagu kepada si lelaki dengan pipi bertemu dgn pipi.
Imanometer dalam diriku mungkin
bekerja dengan baik, namun aku tahu imanku lemah, karena hanya mampu
mencegah/mengingkari dengan hati. Lupakan bahasan tentangku, dan
kembali ke duduk permasalahan. Aku tak mampu membahas panjang
lebar kekeliruan ini, namun beginilah gambaran generasi muda kita. Yang paling
sering dilakukan adalah berjabat tangan, bercanda saling menepuk punggung/bahu,
dan lain sebagainya. Mungkin fikir kita ini biasa-biasa saja, namun cobalah
tengok hadits Rasulullah.
"Seseorang ditusuk kepalanya dengan besi panas lebih baik baginya dari pada menyentuh wanita yang bukan mahramnya,"
"Seseorang ditusuk kepalanya dengan besi panas lebih baik baginya dari pada menyentuh wanita yang bukan mahramnya,"
"Seseorg yang dilumuri dengan
lumpur basi, lebih baik baginya dari pada menyentuh bahu wanita yg bukan
mahramnya"
Ternyata budaya pacaran telah
mewabah ke generasi muda ummat ini. Virus merah jambu atau istilah kimianya
c1Nt4 itu telah mewabah, virus yang seharus hanya melanda pasutri saja namun
kini telah menjangkit pemuda belia. Lantas, apa usaha kita untuk menanggulangi virus
ini? Bagi yang mampu menemukan VAKSIN-nya akan dibayar dengan harga sangat
mahal.
0 Tanggapi:
Post a Comment